Bisnis Bukit Asam: INVESTASI (2/4)

Segmen investasi bertujuan untuk mengembangkan portofolio usaha Perseroan agar tercapai bisnis yang sehat dan berkelanjutan. Adapun cakupan dari segmen investasi Perseroan adalah investasi rutin, non-rutin, dan pengembangan.

Di tahun 2017, Investasi Pengembangan menjadi perhatian Perseroan seiring dengan perubahan visi Perseroan di tahun 2013 menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan, dan pelaksanaan holding BUMN yang bergerak di industri pertambangan di
akhir tahun 2017 yang bertujuan meningkatkan kapasitas usaha dan pendanaan, pengelolaan sumber daya alam mineral dan batubara yang lebih terperinci juga menjadi landasan bagi Perseroan untuk semakin fokus terhadap masing-masing segmen yang dikelola. Adapun fokus yang
dilakukan pada segmen investasi adalah sebagai berikut:

  • Bisnis Tambang
    Dengan cara mengembangkan keunggulan operasi dan geodiversifikasi.
  • Bisnis Pembangkit
    Melalui investasi dan kerjasama strategis untuk usaha pembangkit dan Operation & Maintenance (O&M).
  • Bisnis Benefisiasi dan Pendukung
    Dilakukan dengan dengan cara Research and Development (R&D) yang selektif serta kerjasama strategis untuk penguasaan teknologi dan investasi benefisiasi batubara serta usaha pendukung lainnya.

Kinerja Segmen Investasi Berdasarkan Masing-masing Aspek Pengembangan

Sampai dengan Desember 2017, realisasi investasi Perseroan sebesar Rp1,08 triliun atau sedikit menurun sebesar 18% dari realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp1,31 triliun. Penurunan ini diakibatkan oleh penjadwalan ulang beberapa rencana investasi yang mempengaruhi
performa kinerja segmen investasi Perseroan.

  • Pada tahun 2017, investasi Rutin terealisasi sebesar Rp995.616 juta tercatat meningkat signifikan yaitu sebesar 261% dari tahun 2016 sebesar Rp275.598 juta.
  • Investasi Pengembangan terealisasi sebesar Rp84.599 juta, tercatat 18% dari realisasi tahun 2016 sebesar Rp1.034.319 juta.

Analisa Kinerja Tahun 2017

Secara keseluruhan, segmen investasi Perseroan pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 18%. Penurunan tersebut diakibatkan karena tertundanya pembangunan PLTU sehubungan dengan penjadwalan ulang dari pemerintah. Namun pada investasi rutin, Perseroan berhasil mencatat kenaikan yang sangat signifikan sebesar Rp720.018 juta dibandingkan dengan realisasi tahun 2016, sehingga pertumbuhan investasi secara keseluruhan terhitung relatif seimbang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *