Segmen PLTU yang dijalankan oleh Perseroan menjadi tonggak sejarah baru bagi sistem ketenagalistrikan Indonesia, di mana PLTU yang terletak di Sumatera Selatan ini akan mengalirkan listrik ke sistem Jawa-Bali yang
nantinya akan menguatkan karakter Sumatera Selatan sebagai lumbung energi. Seiring perkembangannya, peran PTBA di industri pembangkit listrik ini tidak hanya sekadar menambah pasokan energi listrik saja, melainkan juga turut membantu PLN secara keseluruhan.
Hingga saat ini, Perseroan memiliki 2 (dua) PLTU milik sendiri yang berlokasi di Tanjung Enim dan Pelabuhan Tarahan serta 1 (satu) PLTU berkapasitas mitra di Banjarsari.
PLTU di Tanjung Enim memiliki kapasitas 3×10 MW yang diperuntukkan bagi tambang dan perumahan dinas Perseroan. Sedangkan kebutuhan listrik untuk operasional Pelabuhan Tarahan disuplai oleh PLTU milik Perseroan yang berkapasitas 2×8 MW. Adapun 1 (satu) PLTU lain di Banjarsari yang berkapasitas 2×110 MW dikelola oleh anak perusahaan PT Bukit Pembangkit Innovative dengan status sebagai pemegang saham terbanyak sebesar 59,75%.
PT Bukit Pembangkit Innovative telah beroperasi secara komersil sejak tahun 2015 dengan menjual listrik kepada PLN. Adapun kontribusi PT Bukit Pembangkit Innovative terhadap pendapatan Perseroan adalah melalui serap laba sesuai porsi saham Perseroan.
Analisa Kinerja Tahun 2017
Hingga akhir tahun 2017, segmen PLTU telah berkontribusi kepada pendapatan Perseroan melalui penjualan excess power oleh 2 (dua) PLTU milik sendiri sebesar Rp67,67 miliar dan serap laba PT Bukit Pembangkit Innovative sesuai porsi saham Perseroan (59,75%) sebesar Rp121,80 miliar.